Hi, everyone! Sekitar akhir tahun 2015 aku mulai membulatkan tekad untuk menulis konten beauty di blog ini. Karena pengetahuan ku tentang tips kecantikan ataupun ilmu seputar skin care masih sangat rendah, aku memutuskan untuk mengawali dengan menulis review produk. Aku berusaha sebisa mungkin mengelola budget rendah untuk bisa menghasilkan konten berupa review produk.
Langkah awal yang aku ambil ternyata tepat. Saat itu, aku memang belum mengerti make up atau skin care. Tanpa disangka, konten beauty dari budget rendah ternyata mampu menarik banyak pembaca main ke blog ini. Walaupun budget pas-pasan, aku tetap bisa mengeksplor berbagai produk kecantikan dan sambil mempelajari setiap deskripsi/klaim produk serta fungsi dari bahan utama. Bagaimana caranya? Ini Tips Mengelola Budget Rendah untuk Kreator Konten Pemula.
1. Tentukan Budget Maksimal Belanja
Langkah awal dalam mengelola budget rendah untuk kreator konten pemula adalah tentukan budget belanja menggunakan sistem persentase, terutama bagi para pekerja lepas (freelancer). Misal 10% dari pendapatan. Jika pendapatan bulan ini adalah Rp 400.000,- maka budget untuk konten adalah Rp. 40.000,- Angka yang aku berikan di sini hanya pemisalan saja. Kondisi ekonomi setiap orang berbeda dan kesehariannya juga berbeda-beda.
2. Buatlah List Produk berdasarkan Tiga Kategori Utama
Ada tiga kategori produk, (1) kebutuhan, (2) keinginan/trend, (3) request pembaca. Produk dari kategori (1) kebutuhan, dibeli apabila ada produk yang sudah habis. Misal, sebelumnya pakai facial wash Wardah, ketika habis maka coba beli facial wash dari brand lain. Tujuannya untuk mengeksplor produk dari berbagai brand namun tetap sesuai kebutuhan. Tetap bisa jadi konten, kan?!
Produk dari kategori (2) keinginan/trend dan (3) request pembaca. Seringkali berada pada waktu yang sama. Ada masanya suatu produk sedang dapat momentum, benar-benar hype. Entah karena baru launching atau memang viral aja. Manfaatkan momentum ini untuk menarik pembaca ke blog karena pasti lagi banyak juga yang cari review produknya. Sayangnya, produk kategori ini bisa menguras budget dan rawan "impulsive buying". Maka triknya, produk kategori (2) dan (3) boleh dibeli apabila:
- bertepatan sesuai dengan kebutuhan. Misal, biasa pakai cleansing balm Dear Me Beauty, bertepatan saat habis sedang viral cleansing balm Somethinc. Go for it!
- dalam periode bulan tersebut sedang tidak ada pengeluaran untuk produk kategori (1). Jika semua produk yang dibutuhkan masih aman stoknya, berarti kan tidak ada pengeluaran untuk substitusi kategori kebutuhan, maka uangnya bisa digunakan untuk beli yang lagi hype itu.
Produk dari kategori kebutuhan tidak semua bisa di substitusi dengan tujuan untuk eksplor produk dari brand lain. Misal, ada produk baru yang lagi hype adalah pensil alis. Karena aku sudah benar-benar nyaman dengan pensil alis dari Just Miss, apalagi harganya murah, maka aku gak akan beli pensil alis dari brand lain, sekalipun sedang viral. Daripada coba-coba pensil alis baru padahal udah jatuh hati banget sama Just Miss, lebih baik eksplor produk mascara, eyeliner, atau apapun selain si pensil alis tersebut.
3. Pertimbangkan Ongkos Kirim
Pemisalan budget belanja 10% tadi hanya untuk membeli produknya saja, tidak termasuk ongkos kirim. Jadi, saranku, jika budget kecil lebih baik beli produknya secara offline atau jika online usahakan cari yang gratis ongkos kirim, ya!4. Manfaatkan Momen Promo
Tips mengelola budget rendah sepertinya nggak lengkap kalau tidak ada bagian memanfaatkan momen promo! Selain harga produk menjadi lebih murah biasanya untuk pembelian online di e-commerce akan ada gratis ongkos kirim dengan minimal pembelian yang rendah. Nah, manfaatkan momen ini, ya! Biasanya ada di angka kembar setiap bulannya.Baca juga: Tips Belanja Hemat Harbolnas
5. Cari Peluang Mendapatkan Freebies
Industri kecantikan di Indonesia masih terus berkembang. Jadi, banyak banget peluang untuk mendapatkan freebies. Bisa dengan cara ikutan giveaway dari produk yang baru launching, kerjasama dalam bentuk free endorsement atau pun berbayar. Dengan mendapatkan produk secara gratis (entah kerjasama berbayar atau tidak), menurutku cukup menguntungkan untuk mengisi konten karena tidak perlu mengeluarkan budget. Well, bagaimana cara memiliki peluang besar mendapatkan produk gratis untuk dicoba? Bagaimana pengalaman dan opini ku terkait dengan kerjasama tidak berbayar? Baca di blog post aku berikutnya, ya!
Ceritaku Saat Mengelola Budget Rendah untuk Memulai Beauty Blog
Aku pernah ada di posisi benar-benar tidak ada pemasukan bulanan. Namun, untungnya aku memiliki tabungan. Nah, tabungan ku inilah yang akhirnya aku gunakan untuk modal awal mengisi konten blog. Saat itu, budget per-bulan ku adalah Rp. 50.000 s.d Rp. 100.000 selebihnya untuk kehidupan sehari-hari memang masih ikut orang tua. Kondisi ini adalah ketika aku baru lulus kuliah dan belum mendapat pekerjaan. Bahkan setelah bekerja pun (sebagai guru honorer) pendapatanku cukup rendah. Jadi tetap saja, aku hanya memiliki budget kecil di awal merintis beauty blog.Tapi, jangan berkecil hati karena low budget. Faktanya aku bisa membelikan 2 sampai 3 produk kecantikan dengan budget Rp. 50.000,- misalnya membeli facial wash, masker wajah, micellar water, lulur, atau hand body lotion. Tentunya dengan produk yang berukuran kecil atau versi sachet.
Aku memilih untuk lebih sering membeli secara offline. Aku beli di minimarket, swalayan/toserba, dan juga toko kosmetik di pasar.
Yap, pasar! Biasanya di pasar ada toko kosmetik, nah, toko ini merupakan reseller produk original dari brand lokal, pasti ada tuh produknya Wardah, Fanbo, Viva, Marina, dan lain sebagainya. Harganya juga bisa lebih murah daripada harga minimarket. Kadang bisa ada selisih harga sekitar 5-20% loh.
Produk murah dan merupakan brand lokal yang sudah terkenal merakyat sangat ampuh untuk meningkatkan traffic ke blog! Maka dari itu, jangan minder atau khawatir kalau budgetnya kecil.
Seiring dengan perekonomian yang membaik, untuk sekarang budget bulananku ada di rentang Rp 50.000 dan paling maksimal adalah Rp 250.000,- nggak bisa lebih lagi! Kecuali, kalau memang bulan ini aku tidak beli apa-apa, maka bisa berlaku sistem akumulasi di bulan berikutnya. Sehingga aku bisa membeli produk high-end. Tapi, sejauh ini belum tertarik dengan produk high-end 😊 Dan budget ini pun seringkali aku alihkan untuk membeli properti foto atau penunjang lainnya. Dengan begitu, perlahan namun pasti kualitas konten juga akan meningkat.
♡ ♡ ♡
Oke! Aku akhiri postinganku hari ini. Terima kasih sudah baca sampai selesai dan sampai jumpa di postinganku berikutnya!
Oh! Jangan lupa untuk follow blog aku:
GFC (kamu bisa click "join this site")
karena akan ada banyak video tentang tutorial make up,
beauty hacks, dan lain sebagainya.
Thank you!
♥