Assalaamu'alaikum. Hi everyone ;)

Judul produk yang akan direview kali ini panjang banget, ya hahahaha XD Safi White Expert Purifying 2 in 1 Cleanser & Toner reviewnya sudah bertebaran dimana-mana mulai di blog, instagram, apalagi di youtube. Aku yakin, influencer favorit kalian sudah pernah review produk ini bahkan diajak jalan-jalan ke pabriknya langsung, ya kan? 99,9% dari review yang aku baca/tonton menyatakan produk ini bagus, ada yang dalam artian beneran bagus, ada yang dalam artian biasa aja pokoknya nggak bikin masalah di kulit seperti jerawat atau iritasi.

Salah satu yang membuat aku tertarik untuk mencoba produk ini adalah tekstur cleanser yang seperti gel dan cara pemakaian yang ditunjukkan oleh influencer di Youtube. Nah, cara pemakaiannya (berdasarkan yang aku tonton) adalah langsung diaplikasikan di wajah karena kata mereka produk ini tidak ada kandungan sabunnya. 

Prediksi awalku: "Wah, mungkin bisa jadi penggantinya Cetaphil".

Setelah dicoba (tanpa baca deskripsi produk dan ingredients) pokoknya ngikutin kayak yang di Youtube, first impression: "Kok kayak ada yang aneh, ya?!" Barulah baca deskripsi dan ingredients, dan aku coba lagi selama 3 minggu lebih dengan cara pemakaian versiku. Well, sekarang reviewnya sudah bisa kalian baca! Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Aku suka kemasan botol dengan pump seperti ini karena lebih praktis untuk mengeluarkan produknya (tidak perlu repot buka-tutup kemasan). Kualitas pump-nya juga bagus karena tidak keras saat ditekan dan dapat mengontrol seberapa banyak produk yang ingin dikeluarkan. Tapi, sayangnya pump ini nggak bisa dikunci lagi. Jadi, kurang cocok untuk dibawa travelling.
Deskripsi produk sangat panjang dengan berbagai klaim dan juga manfaat kandungan utama yang diunggulkan yaitu kandungan Habbatus Sauda dan teknologi OxyWhite. Kalau kalian penasaran zoom in saja gambar di bawah ini, ya :)

Cara pakai yang aku terapkan dengan yang tertulis pada kemasan, berbeda. Pada kemasan tertulis: langsung aplikasikan di wajah, pijat lembut, dan bilas. Sedangkan versi ku: busakan terlebih dahulu kemudian aplikasikan ke wajah dengan memijat perlahan lalu bilas.

Pada deskripsi produk sudah tertulis "aroma menthol" dan ini benar-benar langsung terasa. Aku bukan pecinta aroma menthol atau apapun yang pedas-pedas mint. Jadi, menurutku, aromanya mengganggu. Selain itu, ada rasa pedas ke mata walaupun produk tidak terkena mata. Semacam sensasi mengiris bawang gitu loh. Nah, ini kayaknya saking kuat mentholnya deh.

Seperti tertulis di deskripsi produk, teksturnya berupa gel bening dan terdapat butiran scrub. Uniknya scrub ini beneran lembut. Terbukti ketika kita pencet scrubnya akan "pecah". Sehingga, produk ini menurutku tujuan utamanya bukan untuk mengeksfoliasi kulit jadi aman untuk digunakan sehari-hari.
Sebelum ke review pemakaian, berikut ini list ingredients, siapa tau teman-teman mau coba cek di beberapa web ingredients analyzer, silahkan bisa langsung copy-paste.
Aqua, sodium laureth sulfate, glycerin, acrylates copolymer, cocamidopropyl betaine, lauryl glucoside, potassium cocoyl glycinate, polysorbate 20, cocamide methyl MEA, PEG-14M, Menthol, Sodium hidroxyde, benzotriazolyl dodecyl P-cresol, tetrasodium EDTA, mica, helianthus annuus seed oil, tocopheryl acetate, nigella sativa seed oil, perfluorodecalin, 4-butylresorcinolm fragrance, methylisothiazolinone, CI 77891, CI 74160.


Ketika menonton di Youtube memang sudah terlihat bahwa tekstur produk ini adalah gel sehingga aku membayangkan bahwa produk ini tidak akan berbusa ketika terkena air sebagaimana produk pembersih wajah dari Cetaphil yang biasa aku gunakan. Ternyata aku salah! Dan kebingunganku pun bertambah:
1. Klaim tertulis tanpa formulasi sabun, tapi faktanya dia berbusa dan ingredients utama adalah Sodium Laureth Sulfate.
2. Sudah jelas ingredients utama adalah Sodium Laureth Sulfate tapi kok saran cara pemakaiannya tetap tertulis langsung aplikasikan di wajah?

Sekilas tentang Sodium Laureth Sulfate.
Pernah dengar tentang penggunaan SLS yang dihindari oleh beauty enthusiast? Nah, mungkin bagi orang awam, Sodium Laureth Sulfate sama saja dengan SLS. Awalnya, aku kira begitu, ternyata mereka berbeda!

SLS yang dihindari oleh beauty enthusiast adalah Sodium Lauryl Sulfate. Hmm, terdengar mirip dengan Sodium Laureth Sulfate, ya?!
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) merupakan surfaktan pada produk pembersih. Surfaktan (surface active agent) merupakan bahan pengaktif permukaan pada produk pembersih yang bertugas untuk membantu melepas molekul kotoran agar bisa terlepas dan terikut ketika dibilas dengan air. Struktur molekul SLS dengan SLES berbeda yang mengindikasikan mereka juga memiliki sifat yang berbeda [1] [2].

SLS merupakan surfaktan yang harus dihindari ketika dia sebagai ingredient utama dari suatu produk pembersih (facial/body cleanser dan shampoo) karena dapat menyebabkan kulit semakin kering dan menimbulkan iritasi [3].
SLES merupakan surfaktan yang lebih mild, gentle, aman dan umum digunakan pada produk facial/body cleanser dan shampoo [4].

Setelah aku baca ingredients dan akhirnya tau bahwa kandungan utama cleanser ini adalah SLES, yang dia juga berperan sebagai foaming agent, artinya Safi White Expert Purifying Cleanser ini merupakan pembersih muka yang berbusa seperti sabun muka pada umumnya! Oleh karena itu, untuk menghindari masih adanya kemungkinan efek iritasi (terutama untuk kulit sensitif), akan lebih baik kalau dibusakan terlebih dahulu daripada langsung diaplikasikan ke wajah (jadi, aku tidak mengikuti cara pakai yang direkomendasikan oleh Safi).

FYI, kulitku sebetulnya tidak cocok dengan pembersih wajah yang sifatnya foamy karena biasanya akan membuat kulitku kering. Oleh karena itu, untuk mensiasatinya aku menggunakan produk sedikit saja yang penting sudah bisa dibusakan, tidak perlu hingga busa super melimpah.

Well, karena dalam produk ini surfaktan yang digunakan adalah SLES, aku tidak merasa kulitku kering sampai seperti ketarik begitu. Jadi, SLES ini memang cukup oke di produk pembersih wajah karena tidak menghilangkan kelembaban alami kulit.

Selama memijat perlahan wajah ketika dibersihkan, aku memilih merem (pejamkan mata) untuk menghindari rasa pedas perih ke mata karena uap mentholnya.

Hasil membersihkan sisa make up dan kotoran di wajah tidak terlalu bersih. Dua hari pemakaian, sekitar hidung dan bagian dagu bisa langsung komedoan. Aku tetap membutuhkan cleansing oil untuk dijadikan first cleanser, kemudian menjadikan Safi White Expert Purifying Cleanser sebagai second cleanser. Ketika menggunakan teknik double cleansing seperti yang biasa aku lakukan, barulah aku merasakan hasil bersih sempurna sehingga wajah tidak mudah berkomedo.

(+) Kemasan dilengkapi pump yang praktis untuk digunakan sehari-hari
(+) Hemat karena pemakaian sedikit saja sudah menghasilkan busa untuk membersihkan
(+) Tidak memberikan kesan kulit ketarik kencang setelah dibilas
pastikan pemakaian produk tidak banyak
(+) Affordable price
(+) Mudah ditemukan di toko kosmetik lokal atau drugstore

(+)(-) Scrub lembut sehingga aman untuk digunakan sehari-hari, tapi aku merasa scrub ini tidak memberikan efek apapun
(+)(-) Kemampuan membersihkan sisa make up dan kotoran termasuk standar
aku sarankan untuk menjadikan produk ini sebagai second cleanser dari ritual double cleansing

(-) Aroma menthol terlalu kuat, bukan segar tapi malah jadi mengganggu
(-) Mentholnya memberikan efek pedas perih di mata seperti saat memotong bawang merah
padahal sabun nggak kena mata loh ya
(-) Kemasan tidak travel friendly, karena pump-nya tidak bisa dikunci