♥ Activated Charcoal membuat Kulit Selalu Bersih ♥

Tanda bahwa kebersihan kulit terjaga dengan baik adalah tidak ada pertumbuhan komedo yang membludak! As I said before, aku pernah pakai masker Freeman setiap hari. Kenapa? Karena saat itu aku sedang liburan dan lupa tidak membawa cleansing oil. Saat liburan, aku hampir setiap hari menggunakan foundation. Jika tidak dibersihkan dengan 2 tahap cleansing, komedo ku akan merajalela. Nah, karena pada saat itu aku lupa membawa cleansing oil, akhirnya setiap sesudah mencuci wajah dengan facial wash, aku pakai masker Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask dengan harapan bisa membersihkan sampai ke pori-pori. Hasilnya sangat memuaskan! Aku tidak terganggu dengan komedo selama liburan. Artinya, pori-poriku bersih dari sisa makeup dan kotoran! Daebak, activated charcoal-nya benar-benar membuat aku terkesan ♥

♥ Dead Sea Minerals membuat Kulit Terasa Halus ♥

Salah satu kriteria kulit sehat menurutku adalah kulit halus. Kalau aku sedang malas pakai skin care malam, biasanya kulit aku akan geradakan bertekstur di bagian hidung. Saat pengaplikasian make up, tampilan kulit yang geradakan seperti itu sangat mengganggu penglihatan aku. Nah, kalau sudah terlanjur capek dan nggak bisa pakai skin care di malam hari, aku akan pakai Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask di pagi hari. Cukup 10 menit, kulit menjadi halus. Aku juga suka banget pakai ini sebelum dandan agar hasil make up terlihat flawless (terutama kalau ada acara-acara penting).

Bonus dari permakaian Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask adalah pori-pori terlihat lebih kecil dan wajah menjadi cerah. Walaupun hasilnya belum permanen, tapi efek seperti itu sangat berperan penting untuk menghasilkan make up yang flawless.

FYI, mata aku termasuk yang sensitif. Aku pernah pakai masker Garnier yang Lemon dan itu rasanya mata perih sekali sampai nangis dan nggak kuat!!! Reviewnya klik di sini. Ketika ada yang menuliskan review bahwa Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask juga membuat mata perih, jujur aku takut banget. Tapi rasa penasaran mencoba mengalahkan rasa takut hehehe. Saat itu aku berpikir, kalau memang perih dan aku nggak kuat, masker ini mau aku jual saja, toh di Indonesia lagi banyak yang cari :D

Syukur alhamdulillah, aku tidak merasa bahwa masker ini seperih itu sampai bikin menangis. Di aku sih, enggak! Tapiiii, masker ini memang punya potensi itu. Jadi, aku merasa mata ku sedikit pedas tapi masih sangat bisa ditolerir.

TIPS: saat akan mengaplikasikan di sekitar pipi, hidung, dan dahi, coba deh pejamkan mata. Jika sudah selesai diaplikasikan, tunggu beberapa detik dulu sebelum membuka mata.


Pada kemasan tertulis bahwa Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask cukup digunakan 10 menit dan bisa langsung dibilas. Yap! Cukup 10 menit dan sudah bisa kering sempurna. Saat mulai kering memang akan ada rasa kulit ditarik (masih dalam kategori wajar).

Agar kering dalam waktu tepat 10 menit, kita hanya perlu mengaplikasikan masker secara tipis namun merata. Walaupun kita memakai tipis tapi kita mendapatkan hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil percobaanku, tidak ada perbedaan hasil saat kita pakai tebal atau tipis. Hasilnya sama! Jadi, bukan berarti kalau pakai lebih tebal maka kulit menjadi lebih halus daripada pemakaian tipis. Tidak begitu, yaaa! Nah, karena itu, pemakaian Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask bisa hemat banget! Pemakaian terlalu tebal hanya akan memakan waktu yang lebih lama untuk menunggu masker kering sedangkan hasil yang didapat akan sama seperti pemakaian tipis. Jadi, lebih baik pakai tipis dan merata agar cepat kering tapi tetap dengan hasil memuaskan.


By the way, tekstur Freeman Detoxifying Charcoal + Black Sugar Mud Mask seperti pasta dan juga tidak memiliki aroma yang mengganggu walaupun ada samar-samar seperti aroma alkohol.


Worth to buy karena hasil memuaskan (kulit lembap, halus, dan pori-pori tetap bersih sehingga tidak mudah komedoan), yaaah walaupun dengan harga yang membengkak karena harus beli melalui jasa titip. Untuk harga IDR 130.000 dengan isi 175 mL dan pemakaian tipis, mungkin masker ini nggak akan habis dalam waktu 1 tahun. Hemat banget sih menurutku. Apalagi dengan PAO (period after opening) bisa bertahan hingga 36 bulan alias 3 tahun. Lama juga, ya? Antara senang dan bingung, sih! Aku jadi berpikir: pakai pengawet apaan ini masker??? Saat aku cek ingredients, nggak ada yang menyita perhatianku sih. Mungkin aku yang tidak tau?! Jadi, kalau ada teman-teman yang paham mengenai ingredients, please let me know masker ini pakai "pengawet" apa kok bisa bertahan sampai 3 tahun setelah dibuka?

• Produk ini mengandung Phenoxyethanol sebagai pengawetnya [1]. Phenoxyethanol dalam kosmetik atau skin care berada dalam dosis yang rendah sehingga masih aman penggunaannya [2].
• Bagi pemilik kulit sensitif, silahkan cari tahu lebih lanjut ingredients apa yang biasanya memicu alergi kalian. FYI, pada produk ini terdapat kandungan methylchloroisothiazolinone yang memiliki kecenderungan memicu alergi [3]. Ingat, reaksi di setiap orang berbeda. Sejauh ini, alhamdulillah, aku sih tidak ada masalah.